21 September 2020 | 14:38 WIB
Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II mengidentifikasi terdapat delapan bandara yang sesuai dengan sejumlah kriteria khusus untuk bisa menjadi hub dan superhub.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi menuturkan terdapat lima kriteria bandara yang bisa dilaksanakan menjadi hub.
Pertama, faktor geografis. Kedua, fasilitas. Ketiga, tingkat permintaan dan pergerakan yang memiliki peran dominan. Keempat, servis faktor, serta terakhir faktor manajerial.
Berdasarkan lima kriteria itu, di seluruh Indonesia, terdapat delapan bandara yang direncanakan adalah yang memang paling cocok untuk ditetapkan baik sebagai hub maupun superhub.
“Kami di internal AP I melakukan review dengan lima kriteria itu dan memang masuk delapan bandara yang disampaikan bandara pertama Denpasar, Cengkareng [Soekarno-Hatta], Kualanamu, YIA [Yogyakarta International Airport], Balikpapan, Ujung Pandang, Manado, dan Surabaya,” ujarnya.
Dia mengemukakan hal tersebut pada Senin (21/9/2020) dalam webinar bertajuk Hub dan Superhub di Penerbangan "Mau Dibawa Ke Mana Bandara Kita" yang diselenggarakan Bisnis Indonesia.
Faik menyebutkan dari diskusi yang dilakukan bersama dengan ekosistem penerbangan lainnya dalam holding telah mendesain konsep hub dari bandara-bandara tersebut.
Dia membeberkan rencananya Bandara Ngurah Rai akan menjadi international tourism superhub sebagai gerbang utama pariwisata Indonesia dan menjadi penghubung destinasi lainnya.
Kemudian Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menjadi bisnis hub berpotensi untuk kegiatan bisnis dengan kapabilitas operasional yang memadai.
Selanjutnya Bandara Kualanamu di Sumatra Utara menjadi west international hub atau pusat transfer dari dan ke barat Indonesia dan negara Asia, Eropa Timur Tengah dan Afrika.
YIA menjadi international transit hub dari Eropa ke Australia dan Selandia Baru atau sebaliknya dengan memanfaatkan pergerakan over flying.
Berikutnya Balikpapan yang menjadi calon ibu kota akan dikembangkan melayani penerbangan internasional dan domestik sebagai pusat pemerintahan baru.
Ujung Pandang (Makassar) adalah east international hub sebagai pusat transfer penerbangan dan negara Asia timur, Filipina, Taiwan, Thailand.
Bandara di Manado sebagai hub ekspor Asia Timur yang juga melayani penerbangan internasional point to point ke China untuk penumpang ataupun hasil ekspor. Terakhir Bandara di Surabaya sebagai bisnis hub dan industrial hub yang melayani penerbangan internasional dan domestik. “Progres itu yang kami diskusikan dalam proses pembentukan holding,” ujarnya.
Faik juga menggarisbawahi untuk bisa melaksanakan peran delapan hub itu penting dikembangkan seamless connectivity penerbangan ke kota lainnya agar tidak mengurangi kenyamanan.
Dia memberikan contoh untuk rute wilayah Jakarta ke timur menggunakan pesawat besar ke Makassar kemudian transit dari Makassar menuju kota kecil yang ditetapkan sebagai spoke.