contact us mail
contact us whatsapp

TIPS MENGGAPAI KINERJA POSITIF ALA BOS LINKAJA HARYATI LAWIDJAJA

  17 July 2021 | 11:05 WIB

TIPS MENGGAPAI KINERJA POSITIF ALA BOS LINKAJA HARYATI LAWIDJAJA

Untuk mencapai kinerja yang positif, CEO LinkAja Haryati Lawidjaja mengatakan salah satu faktor kunci adalah kolaborasi dengan semua pihak, baik secara internal maupun eksternal.

Bisnis, JAKARTA — PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja berhasil mencatatkan sejumlah capaian positif pada tahun lalu, kendati tidak mudah di tengah berbagai tekanan karena pandemi Covid-19.

Namun, ketidakpastian ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19 itu tidak menyusutkan semangat LinkAja untuk terus bertumbuh. Buktinya, tahun lalu LinkAja telah mencatatkan sejumlah capaian, mulai dari peningkatan pengguna, pendapatan, dan lainnya.

Untuk mencapai kinerja yang positif tersebut, CEO LinkAja Haryati Lawidjaja mengatakan salah satu faktor kunci adalah kolaborasi dengan semua pihak, baik secara internal maupun eksternal.

"Sehingga kami bekerja sama dengan semua pihak, bahkan dengan kompetitor hingga pemerintah yang penting punya visi dan misi yang sama," kata Haryati yang kerap disapa Fey dalam webinar Leadership in Digital Era yang diselenggarakan oleh PPM School Management, Sabtu (17/7/2021).

Selain itu, lanjut Fey, untuk dapat mewujudkan tujuan perusahaan, hendaknya perusahaan dapat berkontribusi bukan hanya menyoal teknologi tetapi juga nilai (value) orang-orang di dalamnya atau sumber daya manusia (SDM).

"Ini soal mindset, teknologi hanya sebagai tools. Teknologi bukan apa-apa tanpa dapat memberikan solusi," katanya.

Untuk memberikan solusi tersebut, menurut Fey, ada beberapa fundamental, salah satunya adalah integriti yakni tidak hanya kejujuran tetapi juga keberanian untuk berkata tidak.

"Saya juga selalu bilang semua orang jangan takut salah, kalau tidak coba tidak pernah belajar," katanya.

Lantas, bagaimana membangun kepercayaan dan menjaga semangat kolaborasi? Fey mengatakan memang membangun kepercayaan menjadi tanggung jawab yang besar.

"Saya percaya untuk tetap otentik atau menjadi diri sendiri, tidak usah menjadi orang lain. Situasi di luar sering kali di luar kendali, yang penting niatnya sudah baik, saya percaya pada proses itu sendiri adalah real asset, itu yang membuat kita tumbuh," katanya.

Faktor kedua adalah transparan kepada setiap karyawan meskipun itu adalah berita buruk. Hal itu juga dapat digunakan untuk membangun kepercayaan bukan untuk memberikan malapetaka.

"Dalam semua perjalanan yang namanya kegagalan pasti terjadi. Itu It's okay, karena bukan tentang perfection yang kami cari namun improvement,"katanya.

Cuplikan Video Event :