contact us mail
contact us whatsapp

Jalan Menuju Digitalisasi Perbankan adalah Keniscayaan

  29 October 2021 | 09:30 WIB

Jalan Menuju Digitalisasi Perbankan adalah Keniscayaan

Keniscayaan tersebut tidak terlepas dari besarnya potensi bank digital.

Bisnis.com, JAKARTA - Transformasi bank konvensional menuju digitalisasi adalah sebuah keniscayaan. Namun, untuk mencapai hal itu, masih banyak pekerjaan rumah yang mesti dibenahi oleh industri perbankan nasional agar kepercayaan nasabah tidak pudar.

Keniscayaan tersebut tidak terlepas dari besarnya potensi bank digital. Laporan We Are Social bersama dengan Hootsuit menyebutkan ada 202,6 juta pengguna internet di Indonesia.

Namun, berdasarkan laporan dari Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2019, sebanyak 92 juta populasi belum pernah mengakses bank, serta layanan finansial yang ditawarkan atau unbanked.

Selisih itu dapat menjadi ceruk bagi bank-bank konvensional di Indonesia untuk memacu transformasi. Apalagi, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pandemi Covid-19 telah mempercepat digitalisasi di sektor perbankan.

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa transaksi ekonomi dan keuangan digital terus tumbuh sejalan dengan meningkatnya ekspektasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, perluasan pembayaran digital, dan akselerasi digital banking.

BI menyebutkan nilai transaksi digital pada kuartal I dan II pada 2021 meningkat 39,39 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp17.901,76 triliun. BI memproyeksikan tren transaksi ini akan meningkat 30,1 persen yoy mencapai Rp35.600 triliun sepanjang 2021.

Menurut Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah, digital banking akan menjadi era baru di industri perbankan seiring dengan tuntutan pasar, yang kian melaju ke arah ekonomi digital.

Digital banking ini akan menjadi satu tonggak sejarah baru di perbankan Indonesia,” ujar Piter dalam webinar Bisnis Indonesia Banking Outlook 2021, Selasa (7/9/2021).