5 October 2021 | 10:13 WIB
Bisnis, JAKARTA — Jangkauan layanan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan bertambah luas seiring dengan akan dibukanya layanan di Makassar, Sulawesi Selatan dalam waktu dekat. Saat ini, layanan KAI memang baru tersedia di Jawa dan Sumatra.
“Saat ini KAI baru beroperasi di Pulau Sumatra dan Jawa. Ke depan, sedang kami rencanakan dalam waktu dekat mungkin diharapkan nanti di Makassar kami bisa beroperasi, sesuai dengan harapan pemerintah,” ujar Direktur Niaga KAI Dadan Rusdiansyah dalam webinar Jelajah KAI 'Peran BUMN Perkeretaapian dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pariwisata Daerah', Selasa (5/10/2021).
Dia menuturkan bahwa saat ini layanan KAI baru beroperasi di empat divisi regional (Divre) dan satu sub-Divre yang ada di Sumatra, meliputi Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan.
Kemudian untuk di Pulau Jawa, terdapat sembilan Daerah Operasi (Daop), yaitu Daop 1 Jakarta, Daop 2 Bandung, Daop 3 Cirebon, Daop 4 Semarang, Daop 5 Purwokerto, Daop 6 Yogyakarta, Daop 7 Madiun, Daop 8 Surabaya, dan Daop 9 di Jember.
“Saat ini KAI memiliki 623 stasiun yang tersebar di Jawa dan Sumatra dengan sarana siap beroperasi sebanyak 10.380 unit, terdiri dari 430 lokomotif, 3.005 kereta [termasuk KRD dan KRL], serta 6.945 gerbong,” tutur Dadan.
Baru-baru ini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa operasi kereta api lintasan Makassar–Parepare akan direalisasikan pada tahun depan.
Adapun, proyek kereta ini dikerjakan oleh PT Celebes Railway Indonesia (PT CRI) dengan PT Indonesia Infrastructure Finance (PII), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. dengan skema pendanaan di luar APBN.
PT CRI pada 3 Juni 2021 telah melakukan penandatanganan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka Senior dengan PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan Perjanjian Line Fasilitas Pembiayaan Sindikasi dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. untuk pelaksanaan proyek pembangunan prasarana Kereta Api Makassar–Parepare senilai Rp693,83 miliar.
Pembangunan jalur kereta api ini dimulai sejak 2015. Proyek tersebut masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 Presiden Joko Widodo. Rencananya, pembangunan proyek tersebut meliputi jalur kereta sepanjang 145 kilometer dan 23 stasiun.
Fase I dari Rencana Induk Perkeretaapian Nasional di Pulau Sulawesi tersebut akan melayani area Sulawesi Selatan yang meliputi lima Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar, serta Kota Parepare.
Nantinya, jalur kereta api Makassar–Parepare tersebut akan berperan sebagai sarana transportasi untuk mendukung permintaan angkutan penumpang dan perpindahan barang, serta membangun konektivitas nasional.
Cuplikan Video Event :