15 June 2022 | 14:00 WIB
Bisnis.com, JAKARTA - Jatis Mobile, perusahaan group Indivara menawarkan berbagai inovasi solusi perpesanan bisnis yang dapat mendukung para pelaku usaha di berbagai industri guna mempercepat pertumbuhan bisnis, terutama pada situasi pasca pandemi seperti saat ini. Asrul A. Ali, Vice President Director Jatis Mobile memaparkan bahwa telah terjadi perubahan perilaku masyarakat dari sebelum pandemi, saat pandemi dan post-pandemic, seperti peningkatan pengguna mobile phone, peningkatan pengguna messaging app, serta peningkatan nilai transaksi online. Menurutnyaa, adanya perubahan tersebut diharapkan menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk berinovasi agar tetap tumbuh dan bersaing, di mana salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan solusi perpesanan bisnis.
“Kini solusi perpesanan bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis pada masa post-pandemic sangat beragam, tidak hanya SMS Broadcast saja yang dahulu banyak digunakan, tetapi ada WhatsApp Business Platform, Chatbot AI, Omni Channel, Chat Commerce, dan juga e-mail Marketing,” ujarnya.
Asrul juga menjelaskan bahwa solusi perpesanan bisnis yang kini sedang digemari oleh pelaku usaha adalah WhatsApp Business Platform. Menurutnya, sebagian besar pelaku usaha konvensional maupun non-konvensional di berbagai macam industri telah memanfaatkan solusi ini untuk berbagai kebutuhan bisnis, seperti one time password (OTP), promosi, marketing, transaksi, customer service dan notifikasi. WhatsApp Business Platform tidak hanya dimanfaatkan oleh pelaku usaha saja, tetapi kini banyak instansi pemerintahan yang juga turut menggunakannya. Salah satu instansi pemerintahan tersebut adalah Bank Indonesia, bank sentral yang memberikan pelayanan publik kepada masyarakat luas.
Junanto, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia memaparkan bahwa, Bank Indonesia telah mengembangkan sistem messaging berupa chatbot dengan memanfaatkan WhatsApp Business Platform yang diberi nama LISA (Layanan Informasi Bank Indonesia). “LISA ini sebagai platform untuk berinteraksi dengan masyarakat yang dapat diakses 24 jam melalui WhatsApp,” paparnya. Penggunaan WhatsApp Business Platform dinilai sangat efektif sebagai solusi perpesanan untuk layanan publik yang seringkali menerima pertanyaan berulang dari masyarakat. Menurutnya, dengan fitur chatbot di dalamnya, pertanyaan dari masyarakat dapat dengan cepat dijawab sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Manfaat penggunaan WhatsApp Business Platform juga dirasakan oleh industri ritel. Megah Lestari Nur Aenie, Senior CRM Specialist PT. Levi Strauss Indonesia memaparkan bahwa dengan memanfaatkan WhatsApp Business Platform untuk kebutuhan promosi produk Levi’s dapat meningkatkan pertumbuhan revenuenya hingga 23% pada 2022. Pertumbuhan revenue ini jauh di atas pertumbuhan revenue sebelum menggunakan solusi perpesanan tersebut. WhatsApp merupakan platform yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Ekosistem pengguna WhatsApp yang luas mempermudah para pelaku usaha di berbagai industri untuk terhubung dengan konsumen dengan cepat dan jangkauan yang luas. Kemudahan tersebut pada akhirnya telah terbukti dapat mendukung pertumbuhan usaha di berbagai industri. Berbagai solusi perpesanan bisnis yang dihadirkan Jatis Mobile tersebut dipaparkan pada acara webinar yang bertajuk Indonesian Post Pandemic Business Insight: "Accelerating Business Growth with Messaging Solutions”, Rabu, 15 Juni 2022. Webinar hasil kersasama dengan WhatsApp tersebut juga turut memaparkan informasi terkait perubahan kondisi bisnis di Indonesia pasca pandemi, yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha, seperti yang disampaikan oleh Rudiantara, Steering Committee Indonesia Fintech Society. Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia periode 2014 - 2019 tersebut mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang berusaha mencapai masa the next normal dengan empat perubahan, “Yaitu perubahan sistem kerja, perubahan perilaku konsumen, adanya platform logistik dan e-payment yang meningkat dalam hal mendukung trust dan safety konsumen, dan yang terakhir adalah perubahan era digital pada semua bidang industry,” ujarnya.