7 August 2024 | 10:17 WIB
Nadiya Rawil merupakan gadis asal Jakarta kelahiran 29 Desember 1999. Gadis cantik satu ini kini berusia 21 tahun. Nadiya Rawil mengawali karirnya sebagai seorang penyanyi sejak tahun 2017 lalu gaes. Awalnya, ia kerap mengunggah cover lagu yang ia nyanyikan melalui sosial media miliknya. Dari situlah Nadiya Rawil mendapat banyak kesempatan untuk terjun di dunia musik Tanah Air. Ia pun diketahui sudah berhasil merilis beberapa single lagu lho.
Kini, ia kembali ke industri Tanah Air dengan mempersembahkan karya terbaru, yakni sebuah album mini bertajuk “Samar”. Lagu berjudul sama menjadi focus track album mini perdananya itu. “Lagu “Samar” berkisah tentang ketidakjelasan sebuah hubungan antara dua insan, apakah mereka pacaran atau hanya berteman saja. Dibilang ada hubungan tapi tanpa status pun tidak juga, karena sosok lelaki di lagu ini juga mengagumi beberapa perempuan lain. Cerita ini tersampaikan lewat kehadiran video musiknya yang digarap oleh kak Angga Gadut, sosok yang menyutradarai single perdana aku, “Satu di Antara Berjuta”,” jelas Nadiya Rawil.
Mini album “Samar” berisi empat lagu, yakni “Sementara Selamanya” yang bercerita tentang memendam rasa, “Melekat” yang cheesy tapi sweet karena ingin dekat dengan sang pujaan hati terus-menerus, “Samar”, dan “Datang untuk Pergi” yang merupakan kisah personal Nadiya Rawil. Keempatnya ditulis oleh dirinya dan beberapa musisi lain seperti Zoelfadly, Rinrin, Gayatri Chandra, Haris Pranowo, hingga Barsena Bestandhi. Lalu, kenapa “Samar” dipilih menjadi tajuk utama album mini perdana Nadiya Rawil? Sang penyanyi bilang, karena “Samar” ‘mengandung’ aspek kabur atau kurang jelas yang mewakili tiga lagu lainnya. Mulai dari rasa, pertanyaan akan apa yang akan terjadi ke depannya, hingga sosok pria yang dikisahkan. “Aku sangat menikmati semua lagu dalam album mini pertamaku karena sesuai dengan range vocal aku dan aku juga yang menulis lagu-lagunya. Cerita di beberapa lagu pun pernah aku alami dan berarti bagi aku.
Tantangan terbesarnya adalah, memberikan emosi pada setiap lagu ketika menyanyikannya. Karena, ada sebagian lagu yang aku tulis sejak dua tahun lalu. Jadi, aku harus mengingat-ingat momen saat penulisan agar aku bisa merasakan vibes dan build emosinya. Tidak hanya itu, di album mini ini, aku lebih santai cara menyanyinya karena ada perbedaan genre. Kalau dulu aku lebih ke ballad, sekarang lebih ke folk. Semoga teman-teman bisa relate dengan lagu-laguku dan menikmatinya di saat apapun,” kata Nadiya Rawil. “Nadiya Rawil memiliki musikalitas yang bagus, dan suaranya juga sangat berkarakter.
Karakter suaranya ini bisa didengar dengan jelas lewat album mini perdananya, “Samar”. Musiknya kini juga berbeda dengan dua single sebelumnya, karena kami menyesuaikan dengan musik yang Nadiya Rawil suka dan mampu menonjolkan karakter suaranya. Lewat album mini “Samar”, Nadiya Rawil juga membuktikan bahwa ia tak hanya penyanyi, tapi juga musisi yang mumpuni dalam bermusik,” ucap Dwi Santoso, Head A&R (Music Production & Talent Scouting) Trinity Optima Production.