5 December 2023 | 09:47 WIB
JAKARTA — Pemerintah tengah berupaya mencapai net zero emission (NZE) pada 2060. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target terseut adalah mempercepat penetrasi kendaraan Listrik atau electric vehicle (EV).
Staf Khusus Menteri ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah, mengatakan beberapa hal yang perlu dipelajari dalam pengembangan kendaraan listrik adalah ekosistem, penerimaan masyarakat, hingga bantuan yang dibutuhkan.
Hal tersebut disampaikan Agus saat melepas Tim Bisnis Indonesia Jelajah EV 2023 pada Senin (4/12/2023). “Kita sudah memiliki ekosistem kendaraan listrik luar biasa mulai dari sistem, dan baterai yang sampai dengan recycle,” kata Agus di kantor Bisnis Indonesia, Senin (4/12/2023).
Pada tahun ini, untuk pertama kalinya Bisnis Indonesia Group menggelar Jelajah Electric Vehicle 2023 dengan mengusung tema “Our Mission: No Emission”. Reportase ini akan meliput langsung ekosistem EV di Indonesia secara komprehensif. Program Jelajah Electric Vehicle 2023 merupakan sebagai bentuk peran aktif media dalam menyampaikan pemberitaan tentang kondisi ekosistem EV di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat, Danto Restyawan, mengatakan penggunaan kendaraan berbasis baterai murni merupakan salah satu strategi yang tepat dalam menurunkan emisi karbon pada sektor transportasi. Kampanye untuk memperkenalkan kendaraan listrik baterai pun perlu dilakukan secara lebih masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk ramah lingkungan. “Pemerintah mengharapkan upaya dan kolaborasi bersama baik pemerintah swasta dan masyarakat untuk turut kontribusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca,” ujarnya.
Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group, Lulu Terianto, mengatakan kendaraan listrik berkembang secara masif baik secara global maupun secara nasional. Pemerintah dan para pemangku kepentingan juga terus berupaya untuk mengakselerasi pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik. Akeselerasi pun tidak hanya dilakukan melalui hilir, tetapi juga melainkan sektor hulu melalui penghiliran sehingga memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional. "Ekosistem EV pun diharapkan menjadi tulang punggung baru penopang sektor transportasi dan ekonomi di Indonesia dalam masa mendatang," ujarnya.