contact us mail
contact us whatsapp

BIBC 2023: Industri Manufaktur Diproyeksi Tumbuh 5,36 Persen 2023

  15 December 2022 | 10:00 WIB

BIBC 2023: Industri Manufaktur Diproyeksi Tumbuh 5,36 Persen 2023

pemerintah juga masih optimistis pada 2023 sektor manufaktur mengalami pertumbuhan lebih besar dibandingkan dengan tahun ini meskipun diperkirakan terjadi perlambatan ekonomi secara global.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia pada 2023 dapat mencapai 5,36 persen.  Kemenperin optimistis geliat sektor manufaktur Indonesia pada 2022 berada di jalur positif meskipun kondisi perekonomian global dihantui oleh resesi.  Staf Ahli Menteri Perindustrian Andi Rizaldi memperkirakan industri manufaktur RI dapat mengalami pertumbuhan sebesar 5,38 persen pada kuartal IV/2022, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Secara kumulatif, industri manufaktur pada 2022 diprediksi tumbuh sebesar 5,02 persen yoy," kata Andi dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges (BIBC) 2023, Kamis (15/12/2022).  Dia melanjutkan, pemerintah juga masih optimistis pada 2023 sektor manufaktur mengalami pertumbuhan lebih besar dibandingkan dengan tahun ini meskipun diperkirakan terjadi perlambatan ekonomi secara global.

Andi memproyeksikan pertumbuhan sektor manufaktur Tanah Air pada 2023 dapat mencapai sebesar 5,36 persen. Dari sisi ekspor, sektor manufaktur telah meraup nilai transaksi senilai US$54 miliar pada kuartal III/2022. Nilai ini diperkirakan bakal naik menjadi US$54,78 miliar pada kuartal IV/2022. "Secara kumulatif, nilai ekspor sektor manufaktur pada 2022 diprediksi mencapai US$210 miliar," imbuh Andi. Kendati demikian, Andi mengatakan, pemerintah tetap menyiapkan langkah antisipasi sebagai respons pelemahan pasar ekspor yang mulai dirasakan oleh sektor manufaktur dalam beberapa bulan terakhir. "Arahan dari Presiden Joko Widodo, seluruh kementerian/lembaga untuk membelanjakan APBN dan APBD untuk membeli produk dalam negeri," ujarnya.  Dia menilai langkah ini berdampak cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi serta berpotensi menumbuhkan beberapa subsektor anyar di industri manufaktur.  Saat ini, komitmen belanja produk dalam negeri menggunakan anggaran belanja negara mencapai Rp600 triliun.  Sementara dari sisi investasi, Kementerian Perindustrian memaparkan realisasi di sektor manufaktur senilai Rp125 triliun pada kuartal III/2022. Pada periode Januari - September 2022, realisasi investasi di sektor manufaktur senilai Rp346 triliun.  Adapun, kontribusi sektor manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) tahun ini diperkirakan berada di level 16,5 persen. Namun, kontribusi tersebut diramal turun menjadi 15,8 persen pada 2023 karena kondisi ekonomi global yang volatile.